Project Love: A very private book launching…

Pada akhirnya memang lebih baik begini, bukan begitu, sayangku? Kita rayakan ini berdua saja. Tanpa ingar-bingar, tanpa tepukan gemuruh, tanpa lampu-lampu kilat yang menyala tak berjeda. Itu semua selalu bisa menunggu. Saat ini hanya ada kita: kau dan aku setelah enam minggu yang membikin rindu menggebu.

Ini ulangtahunmu yang istimewa. Ayo tiup lilinmu! Aku sudah punya kado yang tak biasa. Yang kubuat sendiri dengan sepenuh hati, dengan cinta. Silahkan kau buka sambil kita nikmati potongan strawberry cheesecake dan teh melati dicampur mint yang kau minta. Duduklah yang nyaman disini, disampingku. Bukalah bungkusan bersampul abu-jingga, dengan pita yang tersimpul diatasnya. Aku harap kau suka.

Ah, matamu berbinar bahagia! Ya, itu adalah buku yang kubuat untukmu. Kumpulan foto-foto yang mengingatkanku padamu saat kita jauh. Ditambah kata-kata, ia serupa surat cinta. Kuberi ia judul “Mail”, yang memang merupakan bagian namamu. Terserah orang hendak membacanya dengan aksen Inggris, atau ma-il, dalam Bahasa Indonesia. Bagaimanapun ia disebut, intinya tetap sama: bahwa buku itu sepenuhnya untukmu.

Ditemani suara Sting menyanyikan “When We Dance”, aku menikmati wajahmu membalik satu per satu halamannya. Senyummu merekah menemukan supucuk amplop berwarna jingga, dengan ucapan “I Love You” didalamnya. Lalu kau mengambil kertas-kertas lusuh dari dompetmu: pesan-pesan yang kerap kuselipkan di kantong baju atau dalam tasmu saat berangkat kerja. “Aku bisa memasukkan surat-surat cinta ini ke dalam amplopnya,” katamu dengan senyum lucu, “Nanti bukunya akan selalu kubawa saat kerja.” Hatiku hangat seketika.

Lembar demi lembar berlalu dan wajahmu berganti-ganti rupa. Senyummu kadang tipis, kadang merekah. Hingga gambar terakhir, setelah semua cerita selesai. Kau terpaku, pada gambar nisan dengan nama putri kecil kita. Genggaman tanganmu menguat dan kita berpandangan. Berpelukan, lebur dalam sejuta perasaan. Tak mengapa, menangislah. Jika ada air mata, ini adalah dari jenis yang bahagia. Sebab namanya akan selalu ada, tidak akan terlupa.

Sayangku, selamat ulang tahun. Semoga buku ini selalu mengingatkan kita, betapa cinta itu tak berhingga. Bahwa ia haruslah terus dipelihara. Bahwa ia adalah perbuatan, dan tak sekedar kata-kata.

Kini, izinkanlah aku menyebarkan buku ini kepada orang-orang yang juga ingin memilikinya. Semoga buku ini memberi jejak yang indah pada tiap-tiap hati yang menikmatinya.

Jakarta, 3 Oktober 2013

------

Foto-foto dari "launching" buku berduaan :)

mail4
Happy birthday, love! Make a wish! ps: maafkan itu pemandangan kumis nan lebat. Baru aja nyampe rumah, belum sempat cukuran :D

mail1
Ini dia Kado istimewanya!

mail3
Ayo bukaaaa!

mail2
Dari tampangnya terlihat senang :D, so it's all good!

mail5
Ini surat cintanya!

mail6
Bagian yang "terlalu personal" di skip aja, langsung ke foto keluarga :D. Hah? Pakai sarung? Yah, dari tadi juga udah pakai sarung tapi ngggak keliatan aja -.-

mail7
Dengan demikian, resmilah buku ini boleh dllihat publik! Books are sent!

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku - "The Book You Wish Your Parents Had Read"

Jalan ‘Sunyi’ Homeschool (Pentingnya Support System)

Menyusun ‘Kurikulum’ HS yang Bertumbuh